Salam Persaudaraan Cak Nun di Liburan Chuseok

By Admin

nusakini.com---Emha Ainun Najib alias Cak Nun menyapa diaspora di Korea Selatan. Ia menebarkan persaudaraan sesama anak bangsa. Masa “lebaran” Korea Selatan jatuh antara tanggal 2-9 Oktober 2017. Inilah festival panen utama dan hari libur nasional selama tiga hari yang dirayakan secara besar-besaran pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender lunar. Seperti halnya kebanyakan festival panen lainnya di seluruh dunia, Chuseok dirayakan sekitar musim gugur. 

Hal yang mengagumkan, sebagaimana disampaikan oleh Dubes RI Seoul, di waktu longgar ini para pahlawan devisa (TKI) berinisiatif mencari kesibukan dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti siraman rohani dengan mendatangkan berbagai da'i atau tokoh kondang seperti Emha Ainun Najib atau yang dikenal Cak Nun yang mengisi Wedangan Sing Berkah lan Manfaat di Uijeongbu, 5 Oktober 2017. 

Di acara Wedangan, atau wejangan nggolek dalan lan pangan yang berarti ceramah untuk mendapatkan jalan yang benar dan sesuap nasi, Duta Besar RI Umar Hadi menyampaikan bahwa para TKI adalah tokoh atau pemimpin potensial yang akan datang di masing- masing daerah. Banyak alumni TKI Korsel yang telah menjadi lurah, Kepala Desa atau anggota DPRD. 

Duta Besar RI mendorong para pencari devisa untuk terus mengembangkan semangat dan kemampuan kewirausahaan. Pesannya jangan lama-lama menjadi TKI, segera pulang setelah terkumpul modal untuk berwira usaha dan membangun Indonesia. 

Duta Besar RI juga menyatakan kekagumannya atas semangat kebersamaan para Tenaga Kerja Indonesia. Di Korea Selatan saat ini telah berdiri lebih dari 50 masjid Indonesia. Tidak lupa diingatkan kembali agar para pahlawan devisa ini senantiasa memperhatikan keselamatan kerja agar dapat bersama sama meminimalisir resiko kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa. Sudah banyak para pahlawan devisa gugur dan rata-rata yang cukup tinggi pertahunnya Hal ini harus dicegah. 

Pada acara tersebut, Cak Nun, selain mengisi siraman rohani, menyejukkan jiwa dan hati, menyampaikan bahwa kedatangannya adalah dalam konteks seduluran dengan TKI di Korsel. Cak Nun sudah ke Korsel sejak 2003. Disampaikan bahwa TKI di sini rajin dan sangat bersemangat untuk belajar dan meneliti banyak hal bagi kemajuan Indonesia. 

Acara- acara siraman rohani sangat membantu menyejukkan jiwa insan yang panas, menghangatkan jiwa yang dingin, memberi jalan terang bagi jiwa yang galau dan gundah gulana. Merekatkan tali yang sempat renggang, memperkukuh persaudaraan, persatuan dan kesatuan. (p/ab)